Dr. Ir. Hj. Nanik Minarni, MM
( Konsultan Pendidikan Depok Montessori School )
MELAHIRKAN ANAK YANG IHSAN , SEBUAH HARAPAN
Tuhan memerintahkan setiap orang tua untuk menjaga keluarganya dari siksa api neraka seperti yang tercantum dalam Al Qur’an : “jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka ( At Tahrim : 6 ) “.
Dan Allah juga memberikan kesenangan dan kebahagiaan bagi orang tua yang berhasil mendidik anaknya menjadi anak sholeh dengan maqom yang tinggi yaitu seorang anak yang ihsan. Dalam surat Al Furqon ayat 74 dijelaskan : dan orang – orang berkata, “ ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri dan keturunan yang menyenangkan hati.”
Setiap orang tua pasti mengharapkan anak yang dilahirkan tumbuh dan berkembang secara sempurna. Orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat, pintar, berketrampilan dan berakhlaq mulia.
Untuk mencapai hasil tersebut orang tua adalah pendidik yang utama dan terpenting. Dan mereka bertanggungjawab terhadap perilaku dan kondisi anaknya. Untuk bisa mendidik anak dengan baik orang tua perlu mengetahui cara – cara mendidik anak dalam rumah tangga, sehingga bisa menjadi acuan dan rambu – rambu dalam menjalankan tugasnya.
Apabila dalam rumah tangga hanya terdapat keluarga inti maka penanggungjawab pendidikan adalah ayah dan ibu. Tetapi bila dalam keluarga terdapat kakek, nenek, paman , bibi, kakak maka semuanya bertanggungjawab terhadap pendidikan anak dalam keluarga tersebut. Tetapi hendaknya diperhatikan bahwa kebijakan pendidikan anak dalam rumah tangga hendaknya dalam satu pemahaman, sehingga tidak ada pertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Agar proses pendidikan anak dalam rumah tangga berjalan sesuai yang diharapkan maka perlu disusun kurikulum pendidikan keluarga. Kurikulum harus mengacu kepada pengembangan jasmani, akal, ketrampilan dan ruhani.
Dari empat hal tersebut kurikulum yang terpenting yang wajib diberikan dirumah adalah pendidikan ruhani. Karena pendidikan ruhanilah yang akan menentukan pandangan hidup anak tersebut ketika dewasa. Ketika berbicara tentang pendidikan ruhani sebagai orang islam kita akan menuju kepada pendidikan agama islam.
Pendidikan anak dalam keluarga harus menghasilkan nilai – nilai ketakwaan kepada Tuhan, kejujuran, etos kerja yang tinggi dan kedisiplinan. Kondisi saat ini dimana arus globalisasi yang begitu kuat membuat anak tumbuh dalam lingkungan godaan yang sangat besar. Godaan tersebut dapat merusak moral dan mental.
Oleh karena itu dengan pembekalan keagamaan yang kuat di dalam keluarga diharapkan anak mampu bertahan memegang nilai – nilai agama dalam keadaan apapun.
Orang tua tidak boleh menjadi budak anak, sampai kalah wibawa di depan anaknya. Sehingga anak tidak menghargai atau menghormatinya. Orang tua terlalu memanjakan anak, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya sampai lupa beribadah, maka Allah swt berfirman di dalam Al Qur’an surat Saba’ ayat 37 “Harta dan anak – anakmu tidak mendekatkan kalian kepada Kami, yang akan mendekatkan kalian kepada Kami adalah keimanan dan amal saleh “
Anak yang tidak dididik agama dengan baik didalam keluarga , bisa tumbuh menjadi musuh bagi orang tuanya , menjadi anak durhaka, melawan dan menyakiti orang tuanya.